Friday, May 16, 2008

BALADA PINTA SABDA PENDITA


Pendita!
Pinjamkan aku sabdamu
Yang paling suci
Yang paling tulus
Letih merintih mendamba pulang
Bibirku tandus kata
Disapu air mata
Kalbu ditikam rindu pada yang satu
Berdarah parah
Mengaduh aku

Khilaf kata merobek rasa
Terlalu dalam terlalu berkuasa
Tiada taubat bisa mengubat
Melutut aku terus merayu
Ampuni aku
Sayangi aku

Kudrat Ku persembahkan
Titahkan dengan seru
Ku tunai semua sumpahku
Rintihku moga dibukakan pintu
Ampuni aku
Cintai aku

Mudahnya dilupa
Segala yang dilupa
Lupakah pada harga
Nafas kita hela sama-sama
Mana mungkin
Khilaf nan satu
Bisukan semua tawa dahulu
Nilainya letak di mana?
Atau memang tidak ada?

Menadah tangan
Mendongak ke langit
Awan mendung simpati
Lantas menangis gerimis
Cintaku hilang tak kembali
Tawakal tak pupus
Walau kudrat kian haus

Pendita!
Aku sesat dari erti makna
Pinjamkan aku sabdamu

8:55 p.m.
J2.3Zubair

Wednesday, May 14, 2008

BUKAN KERNA TEWAS

Aku berundur dari kalian
Bukan kerna tewas
Kerna rimas
Kerna malas
Kerna lemas

Kesal tuba janji pada masa
Ku persiakan nafasku
Ku nistakan nadiku
Ku lacurkan jiwaku
Untuk sama tinggi dengan kamu

Penat aku kesat keringat
Menyuap nafsu sesat
Yang butakan aku dari taat
Sampai dosa melekat-lekat

Pernahkah kau paling?
Adakah kau jeling?
Aku juga yang bodoh

Aku lihat dari jauh
Iblis mengusap ubun-ubunmu
Kau terbelai dipangku
Bisiknya umpama wahyu
Dosa andai tak setuju

Tidak aku canang satu pengunduran
Khuatir jadi bahan
Untuk digelakkan syaitan
Tetap jua mereka mengilai

Langkahku berkudrat
Langkahku kuat
Walau berdarah merah pekat
Seinci pun tak mahu aku dekat
Undur aku jauh jauh
Bukan kerna
tewas

5:40 p.m.
14/05/2008
Zubair J2.3